UMMU SULAIM, MAHAR TERMAHAL SEPANJANG MASA

Kisah yang satu ini mungkin kita pernah mendengarnya, tapi, tak ada salahnya aku tulis ini untuk kembali mengingatkan muslimah-muslimah agar menjadikan kisah ini sebagai cermin diri kita.
Ummu sulaim adalah seorang janda yang baru saja ditinggal suaminya yang mati sahid ketika perang bersama baginda rasulullah. Dia sangat cantik, cerdas dan mempunyai budi pekerti yang luhur hingga banyak diantara para laki-laki yang berlomba-lomba untuk meminangnya.
Terdengarlah kabar kepada abu talhah jika ummu sulaim telah menjanda, ia sangat tertarik dengan ummu sulaim, setelah berfikir beberapa lama dan memikirkan kemungkinan ummu sulaim akan menolaknya, tapi, ia kemudian berfikir apa yang akan membuat ummu sulaim menolaknya sedangkan ia adalah seorang bangsawan yang kaya raya dan juga gagah,
Setelah yakin berangkatlah abu talhah ke rumah ummu sulaim, setelah mengetuk pintu keluarlah ummu sulaim dengan rasa keheranan dalam hatinya, kenapa seorang abu talhah berkunjung kerumahnya, setelah mempersilakan masuk ummu sulaim membuatkan minuman untuk talhah, saat itu sulaim ditemani dengan putranya anas.
Setelah itu, talhah mengungkapkan maksud kedatangannya “ Aku datang kesini hendak meminangmu sebagai istriku, apakah kamu menerimanya?” ujar abu talhah dihinggapi rasa takut akan ditolak ummu sulaim. Saat itu ummu sulaim pun terkejut dengan apa yang disampaikan oleh abu talhah itu. Namun ia tetap berusaha tenang.
“Sungguh Abu Talhah tidak ada alasan bagi para wanita untuk menolakmu, tapi aku tak mungkin bersanding dengan seorang yang bukan seorang muslim.” Jawab sulaim. Saat itu timbul rasa marah dalam diri abu talhah bagaimana mungkin ia ditolak oleh seorang wanita biasa.
“Sudah katakan saja alasanmu yang sebenarnya,” ujar Abu Talhah
“Bukankah sudah kukatakan tadi aku tidak akan menikah dengan seorang kafir”
“Katakan kau mau yang putih atau kuning? Aku pasti akan memberikannya untukmu”
“Apa maksudmu?”
“Katakan saja kau mau emas atau perak sebagai mahar untukmu?”
“Dengar ya Talhah, aku tidak mau emas atau perak jika kau mau masuk islam hari ini aku akan menikah denganmu, itu sudah cukup bagiku sebagai mahar.” Ujar sulaim dengan terkejut.
Betapa terkejutnya dia mendengar jawaban itu. Bagaimana mungkin ia melepas agama yang telah diajarkan nenek moyangnya. Pada saat itu, ummu sulaim pun memanfaatkan kebimbangan Abu Talhah ia berusaha mengajarkan islam kepadanya.
“Bagaimana mungkin kau menyembah kayu yang kau buat sendiri hai abu talhah”
Muncullah keraguan dalam hati talhah dengan ajaran nenek moyangnya itu.
“jadi, bagaimana caranya aku masuk islam dan siapa yang akan mengislamkanku?” kata-kata ini pun muncul dari mulut abu talhah
“ Aku yang akan menuntunmu kau cukup mengikuti kata-kataku”
Setelah itu abu talhah mengucap dua kalimat syahadah dan saat itu juga mereka menikah. Wallahu a’lam bisshawab

0 komentar:

Posting Komentar