Dan Aku akan Melepaskanmu

dan aku akan melepaskanmu


meski hati akan terluka

dan aku akan melepaskanmu

meski air mataku akan tumpah



dan inilah jalanku

melepasmu dengan senyumanku

tetaplah tersenyum dan jangan melihatku

tetaplah bangkit dan jangan terpuruk karnaku

karna ini adalah jalanku



aku tak ragu mecintaimu

namun aku juga tak ragu melepasmu

bukan, bukan karna ku berhenti mencintaimu

tapi, karna ku sangat mencintaimu

aku tlah mencintaimu dng cara yg salah

dan kini aku akan melepasmu

meski perih

dan ini keputusanku..

oktober 29, 2011

Keutamaan Hari Jum’at

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala....
Keutamaan Hari Jum’at
1. Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain
Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihis salam dan mewafatkannya.Hari Nabi Adam ‘alaihis salam dimasukkan ke dalam surga.Hari Nabi Adam ‘alaihis salam diturunkan dari surga menuju bumi.
Hari akan terjadinya kiamat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

2. Hari bagi kaum muslimin

Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:
a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.
b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)
Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”
5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)


Adab Hari Jum’at Sesuai Sunnah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.
1. Memperbanyak Sholawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)
Shalawat yang syar’i yaitu:
Allåhumma shålli ‘alaa muhammad wa ‘alaa ali muhammad
kamaa shålayta ‘alaa ibråhiim wa ‘alaa ali ibråhiim innaka hamidum majiid, wa barik ‘alaa muhammad wa ‘alaa ali muhammad, kamaa baaråkta ‘alaa ibrohiim innaka hamidum majiid
artinya:
“Ya, Allah curahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, curahkanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan barakah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
2. Mandi Jumat
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menggunakan Minyak Wangi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Bersiwak
Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya membuat Bab khusus tentang ditekankannya bersiwak pada hari Jum’at yaitu dalam dalam Kitabul Jumu’ati Bab Ath-Thibbi Lil Jumu’ati, no. 880 dan Bab As-Siwaki Yaumul Jumu’ati, no.hadits 887, 888, dan 889).
5. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid
Abu Huråiråh rådhiyallåhu ‘anhu berkata bahwa, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila hari Jumat, maka para malaikat berdiri di pintu masjid sambil mencatat orang yang datang dahulu, lalu yang dahulu (sesudah itu). Perumpamaan orang-orang yang datang pada waktu yang paling awal adalah seperti orang yang berkurban seekor unta, berkurban sapi, berkurban kambing kibas, berkurban seekor ayam, lalu berkurban sebutir telur. Kemudian apabila imam sudah keluar (dalam satu riwayat: duduk 4/79), para malaikat itu melipat buku-buku catatannya dan mendengarkan zikir (khutbah).” (HR. Bukhari)
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari).
Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
“Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

6. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib
Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)
7. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah
“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)


8. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

9. Membaca Surat Al Kahfi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)
Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya. aamiin.
Wallahu a’lam bish shåwwab

untitled


ada seorang pria yang hendak memesan bunga untuk ibunya yang tinggal jauh kurang

lebih 250 km dari tempat ia berada. kemudian ia mengendarai sepeda menuju toko

bunga. di tengah jalan ia melihat seorang gadis kecil menangis di pinggir jalan. ia pun

iba. kemudian ia menghentikan kendaraanya dan menghampiri gadis itu, ia bertanya

dengan sangat halus mengapa gadis tersebut menangis.
kemudian gadis itu bercerita bahwa ia ingin sekali membelikan ibunya sekuntum

bunga mawar merah tapi uang yang ia punya ternyata tidak cukup. kemudian laki-laki

itu menawari gadis itu untuk membelikan bunga mawar. tentu saja gadis itu tak

menolak.diajaklah gadis itu ke toko bunga. disana ia memberikan setangkai mawar

untuk gadis kecil itu dan juga sebuah karangan bunga yang besar untuk dikirimkan

kepada ibunya.
laki-laki itu penasaran dengan ibu gadis kecil itu. kemudian ia menawarkan diri untuk

mengantarkan gadis itu kepada ibunya, mau kah kau kuantar menemui ibumu? tentu

saja gadis itu tak menolak. dengan riang gadis itu mengajak pria tersebut ke sebuah

pemakaman umum. kenapa ke pemakaman umum, laki-laki itu bertanya-tanya dalam

hati. namun ia tetap mengikuti langkah gadis kecil itu tanpa bertanya sepatah

katapun.
hingga berhentilah gadis itu di sebuah pusara yang masih baru. inilah ibuku dengan

tersenyum gadis itu menunjuk pusara itu. teringatlah laki-laki itu akan sesuatu.

kemudian ia menelepon toko bunga yang baru saja ia datangi. ia membatalkan

pengiriman karangan bunga tersebut. dengan pasti, ia kembali ke toko bunga tersebut

dan mengambil sendiri bunga karangan itu. dan ia mengendarai motornya sejauh 250 km untuk ibunya... :D

do'a

Rabbii,Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar,yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad. Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu.
...
Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil diperempatan jalan,pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan.Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu,dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata,meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku.Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahman,Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah,yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.

Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya,dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku,dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alamsemesta. Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

curhat colongan

Aku ingin menulis ini bukan sebagai bentuk protesku melainkan hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasa saat ini.
Aku tahu cepat atau lambat ini akan terjadi, tak ada yang bisa kusalahkan, siapapun atau bahkan apapun. Inilah hidup sebenarnya ketika kita dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang akan membuat kita semakin dewasa, pengalaman adalah guru terbaik itu benar. Aku bingung, harus memulai tulisan ini dari mana. Aku bukan seorang novelis yang bisa menulis dengan sudut pandang yang begitu detail, lengkap dengan latar-setting dan hal-hal yang mendukung sebuah tulisan bisa di terbitkan. Aku juga bukan seorang penyair yang bisa mengungkapkan apa yang ia rasa dengan kata-kata indah. Bukan pula seorang penulis lagu yang dengan tangan dinginnya mampu menggubah lagu-lagu syahdu. Aku hanyalah seorang gadis yang berharap dapat mengubah dunia dengan caraku sendiri.
Masalah ini berawal ketika kemarin secara tak kuduga ibuku berbicara mengenai seseorang, Ya Allah rasanya seperti aku ingin menjerit berharap ini hanyalah mimpi buruk yang menghantuiku. Aku tahu aku tak akan pernah bisa berharap untuk sekedar membuka mataku yang menandai ini hanya mimpi. Ada seseorang yang ingin ta’aruf denganku. Aku pilih kata ini karena aku tahu dia tak hanya sekedar ingin mengenalku. Dulu ketika aku masih sekolah aku dilarang untuk memiliki pacar. Kata trendi dari orang jaman sekarang untuk menamai orang yang dia cintai. Aku paham aku maklum jika ibuku lebih mengharapkanku belajar lebih dulu, ada masa kapan ketika aku harus pacaran itu kata beliau. Aku ikhlas lakukan itu karena aku juga tak setuju dengan kata pacaran itu diperbolehkan. Bagaimana mungkin kita menghalalkan sesuatu yang tak sesuai dengan syariat. Sampai saat ini pun aku belum setuju bila menghalalkan seorang wanita dan pria berjalan berdua, gandengan tangan kemanapun mereka pergi. Dan melakukan hal-hal yang aku anggap lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya, aku juga belum menemukan dalil apapun baik naqli maupun aqli yang menyatakan itu diperbolehkan. Bahkan aku malah terjebak dengan sebuah dalil yang menyatakan bahwa “Janganlah kamu mendekati zina,…” Masya Allah, begitu jelas kata-kata itu. Meluruhkan segala idealis mereka tentang pacar diperbolehkan menurutku. Mendekati saja dilarang, ada batasan yang jelas bagiku. Hingga mungkin banyak orang yang aku lukai perasaannya. Pantas mungkin jika aku disebut fahzan gholidhol qalbi, si penumpah air mata. Aku tak mau menyebut siapa saja mereka yang pernah kulukai tapi, jika mereka membaca ini aku hanya berharap mereka akan mengerti. Aku hanya mampu menjauh karena aku tahu aku takkan pernah sanggup untuk bilang tidak. Aku juga bukan tidak tahu bahwa ada yang mencibirku di belakang, aku juga tidak menutup telingaku jika ada yang beranggapan aku munafik. Terlihat diam seperti gadis lugu tapi sebenarnya tidak, aku pernah mendengar secara langsung walau mungkin mereka tak tahu aku mendengarnya. Aku tahu telah membuat diriku digunjing dan itu artinya aku juga salah.
Aku tahu mungkin cara ku sangat childist tapi, aku memilih kabur tidak mau menemuinya karena aku sangat sadar jika aku mau bertemu dengannya aku tak akan lagi punya pilihan. Aku sangat mengenal ibuku jika ia menginginkan sesuatu ia harus dituruti dan itu akan jadi boomerang buatku. Walaupun beliau telah bilang tak akan memaksaku tapi aku tahu impossible terjadi. Aku tahu apa yang beliau inginkan demi kebaikanku. Tapi, apakah sebuah kebaikan itu selalu jadi kebaikan? Apa yang menurut kita baik belum tentu baik buat orang lain. Aku tahu kualitas imanku dan aku tahu jika aku salah pilih aku takut akan kufur terhadap nikmat allah, aku ingat ketika zaenab mengajukan cerai atas zaid bin haritsah, aku masih ingat apa alasan zaenab kala itu, “ ya Rasul, aku tahu dia adalah hamba allah, aku tidak meragukan kualitas imannya tapi aku takut aku kufur nikmat maka izinkan aku berpisah dengannya.” Bukankah allah juga tak menghalangi aku sebagai seorang wanita untuk memilih? Teringat kembali salah seorang hamba allah yang mengadu kepada rasulullah ketika itu ia telah dinikahkan dengan orang pilihan orang tuanya. Ia mengadu dengan menangis kepada aisyah hingga aisyah menyampaikan masalah ini kepada Rasul hingga dipanggillah gadis itu dengan orang tuanya dihadapan baginda rasul. “ benarkah kau telah menikahkan anakmu dengan si fulan?” benar ya rasul, dan apakah kamu telah bertanya kepada anakmu? Tidak ya rasul. Hingga rasul mengizinkan gadis itu untuk memilih melanjutkan atau tidak. Tapi gadis itu bilang “ aku terima perjodohan ini, tapi aku hanya meminta bahwa wanita muslimah lainnya berhak menentukan pilihan mereka” akankah aku seperti gadis itu?
Aku tahu benar apa yang membuat ibuku bertindak demikian, sangat tahu. Dia tak ingin aku menderita jika aku salah pilih nanti, dia juga tak ingin aku seperti gadis lainnya belakangan ini yang menikah karena telah hamil sebagai alasan. Aku juga tahu bagaimana ibuku berharap aku tak memiliki suami seperti bapakku yang menurut ibu hanya berfikir kerja dan makan tanpa memikirkan anak, atau apapun. Yang tidak bisa diandalkan kala ibu sedang membutuhkan. Ya Rabb, ini pilihan yang sulit buatku. Aku tahu cepat atau lambat ini akan terjadi. Tapi bukan saat ini, besok atau bahkan minggu depan. Masih ada yang ingin aku gambar dengan hal-hal yang lain dalam kertas kanvas hidupku. Masih ada harapan yang ingin aku raih. Masih begitu banyak mimpi. Aku bukan Aisyah yang harus menikah dikala umur 9 tahun, aku juga bukan naila yang rela menikah dengan umar ketika berusia 18 tahun sedangkan umar 81. Aku juga bukan seorang kartini yang mampu mengubah cara pandang seorang laki-laki terhadap perempuan hingga ia menjadi emansipator. Aku bukan seorang zaenab bin jasyi yang dinikahkan allah dengan rasul secara langsung. Aku juga bukan seorang zulaikha yang harus menggoda yusuf agar ia mau dengannya. Meski pada hakikatnya yusuf pun menyukai zulaikha jika zulaikha tahu. Aku tak jua seperti bilqis yang istananya dipindah sulaiman hingga ia menyembah allah dan menjadi istri sulaiman yang bijaksana. Aku bahkan tak sesempurna khadijah yang meminta rasul untuk menikah dengannya dengan cara indah. Aku juga bukan seorang ummu sulaim dengan mahar termahalnya islam terhadap abu talhah… Aku bukan mereka yang kualitas imannya tak diragukan lagi, aku hanya aku. Yang lemah tak berdaya tanpa uluran tangan sang maha Pengasih.
Aku hanya seorang anisa. Gadis yang berharap menjadi seoarang Fatimah yang berjodohkan Ali yang mampu menyembunyikan perasaannya hingga hanya allah dan dia yang tahu. Bahkan setanpun tak tahu perasaan Fatimah, tapi, allah begitu sayang padanya hingga allah mengabulkan pintanya disetiap munajah malamnya. May 12 th, 2011

UMMU SULAIM, MAHAR TERMAHAL SEPANJANG MASA

Kisah yang satu ini mungkin kita pernah mendengarnya, tapi, tak ada salahnya aku tulis ini untuk kembali mengingatkan muslimah-muslimah agar menjadikan kisah ini sebagai cermin diri kita.
Ummu sulaim adalah seorang janda yang baru saja ditinggal suaminya yang mati sahid ketika perang bersama baginda rasulullah. Dia sangat cantik, cerdas dan mempunyai budi pekerti yang luhur hingga banyak diantara para laki-laki yang berlomba-lomba untuk meminangnya.
Terdengarlah kabar kepada abu talhah jika ummu sulaim telah menjanda, ia sangat tertarik dengan ummu sulaim, setelah berfikir beberapa lama dan memikirkan kemungkinan ummu sulaim akan menolaknya, tapi, ia kemudian berfikir apa yang akan membuat ummu sulaim menolaknya sedangkan ia adalah seorang bangsawan yang kaya raya dan juga gagah,
Setelah yakin berangkatlah abu talhah ke rumah ummu sulaim, setelah mengetuk pintu keluarlah ummu sulaim dengan rasa keheranan dalam hatinya, kenapa seorang abu talhah berkunjung kerumahnya, setelah mempersilakan masuk ummu sulaim membuatkan minuman untuk talhah, saat itu sulaim ditemani dengan putranya anas.
Setelah itu, talhah mengungkapkan maksud kedatangannya “ Aku datang kesini hendak meminangmu sebagai istriku, apakah kamu menerimanya?” ujar abu talhah dihinggapi rasa takut akan ditolak ummu sulaim. Saat itu ummu sulaim pun terkejut dengan apa yang disampaikan oleh abu talhah itu. Namun ia tetap berusaha tenang.
“Sungguh Abu Talhah tidak ada alasan bagi para wanita untuk menolakmu, tapi aku tak mungkin bersanding dengan seorang yang bukan seorang muslim.” Jawab sulaim. Saat itu timbul rasa marah dalam diri abu talhah bagaimana mungkin ia ditolak oleh seorang wanita biasa.
“Sudah katakan saja alasanmu yang sebenarnya,” ujar Abu Talhah
“Bukankah sudah kukatakan tadi aku tidak akan menikah dengan seorang kafir”
“Katakan kau mau yang putih atau kuning? Aku pasti akan memberikannya untukmu”
“Apa maksudmu?”
“Katakan saja kau mau emas atau perak sebagai mahar untukmu?”
“Dengar ya Talhah, aku tidak mau emas atau perak jika kau mau masuk islam hari ini aku akan menikah denganmu, itu sudah cukup bagiku sebagai mahar.” Ujar sulaim dengan terkejut.
Betapa terkejutnya dia mendengar jawaban itu. Bagaimana mungkin ia melepas agama yang telah diajarkan nenek moyangnya. Pada saat itu, ummu sulaim pun memanfaatkan kebimbangan Abu Talhah ia berusaha mengajarkan islam kepadanya.
“Bagaimana mungkin kau menyembah kayu yang kau buat sendiri hai abu talhah”
Muncullah keraguan dalam hati talhah dengan ajaran nenek moyangnya itu.
“jadi, bagaimana caranya aku masuk islam dan siapa yang akan mengislamkanku?” kata-kata ini pun muncul dari mulut abu talhah
“ Aku yang akan menuntunmu kau cukup mengikuti kata-kataku”
Setelah itu abu talhah mengucap dua kalimat syahadah dan saat itu juga mereka menikah. Wallahu a’lam bisshawab

MARHABAN YA RAMADHAN

PENGAJIAN ANAK SOLEH MARHABAN YA RAMADHAN
Acara ini diadakan pada hari minggu tanggal 31 juli 2011 dengan judul pengajian anak soleh marhaban ya ramadhan. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 di balai desa kragilan. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk menyambut datangnya bulan ramadhan, dan juga mengajarkan anak-anak TPA mengenai bulan ramadhan dan kemuliaan-kemuliaan yang ada di bulan tersebut.

Acara dibuka dengan apel pagi yang diikuti oleh sekitar kurang lebih 240 peserta dari 9 TPA yang diundang. Kemudian dilanjutkan dengan acara pawai ta’aruf keliling desa kragilan. Pawai ta’aruf dimulai dari balai desa kragilan dan finish juga di balai desa tersebut dengan rute yang telah ditentukan dari panitia. Setelah selesai pawai ta’aruf, diberikan waktu untuk anak-anak TPA istirahat sebentar.
Acara kemudian dilanjutkan dengan menyaksikan hadrah dari Ahbabul Mustafa Nurus Sobbah dari Boyolali. Dilanjutkan dengan permainan marathon karet dari masing-masing tpa 5 orang. Setelah mencapai finish mengambil undian balon yang ada di panitia. Undian tersebut berisi do’a-do’a hafalan atau surat-surat pendek yang harus di baca oleh anak tersebut.


Setelah acara permainan selesai dilanjutkan kembali menyaksikan hadrah dan kemudian prakarta panitia, pembacaan ayat suci al qur’an dan dilanjutkan dengan inti pengajian oleh Ustadz Hamim Haidar dari Gontor. Kemudian penutup dengan diiringi tim hadrah dari Nurus Sobbah. Acara berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.

Out Bond



Out bond ini diadakan untuk mengisi hari liburan sekolah karena outbond ini untuk anak-anak tpa, kami dari fokus forum komunikasi ustadz-ustadzah Mojosongo mengadakan acara ini. Selain itu, diharapkan dengan adanya acara ini dapat meningkatkan minat anak-anak sekolah untuk aktif di TPA dan mempelajari al qur’an serta memperkenalkan mereka dengan teman-teman dari tpa yang lain. 

Acara pertama dimulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan permainan dan pembagian kelompok. Disini, kami mengumpullkan kartu peserta kemudian di sebar dan menyuruh setiap anak untuk mengambil 1 kartu yang bukan miliknya. Kemudian kami meminta adik-adik untuk mencari nama peserta tersebut dan berkenalan. Dilanjutkan dengan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri atas 8-9 santri karena kebetulan yang hadir sangat banyak. Sebelum lomba di mulai kami mengadakan sedikit permainan, panjang-panjangan dan naga berjalan dng balon di ekor dan setiap kepala atau yang berada di depan untuk saling menginjak balon yang ada di kelompok lainnya.
Acara dilanjutkan dengan permainan ular berjalan. Mereka yang telah dibagi kelompoknya mengikuti acara ini. Setiap peserta matanya ditutup dan hanya yang paling belakang dibuka sebagai penunjuk jalan. Permainan yang lain adalah meniti tali, futsal, dan marathon karet. Setelah itu, dilanjutkan dengan lomba-lomba setiap tpa menyiapkan perwakilan mereka,, ada tartil, tahfidz atau hafalan, kemudian cerdas cermat, dan tak kalah menarik ada Pildacil dan Kreasi anak islam dari setiap tpa.

Hujan

derai suara gemuruh hujan sore
mengoyak ketegaran dedaunan
diikuti gesekan ranting yang tertiup angin
seolah melantunkan nada-nada indah
yang tak dipahami rasa

mereka menyanyi dalam riuh suara tetesan air
berdendang diiringi musik ketenangan
menghela nafas panjang seakan berujar
inilah tanda tuhan yang nyata

indah, damai, nyaman sampai relung hati
hujan, jangan kau berhenti
melantunkan lagu-lagu tuhan
menghidupkan daun yang mulai kering
memberi kehidupan bagi para makhluk
tak ada yang tandus
seperti hati manusia yang keronta

Hidup untuk mati

semua bicara
semua berucap
tapi aku hanya diam
tersesat dalam hidup
tak ada yang terucap
semua hilang
tak ada bentuk
pandangan ku hanya satu
tujuanku adalah mati
lelah jalani waktu
tanpa pernah mengerti
apa tujuan hidup
terbangun aku dalam duniaku
dan kini aku sadar hidupku untuk matiku
yah, hidup hanya untuk menunggu mati
sulit dipahami memang
jika aku ada karena tiada
dan aku akan kembali tanpa pernah sadar
bahwa aku pernah ada disini
bersama dalam tangis dan tawa

Pagi

Semilir angin lembut
datang menyapa
Embun-embun dedaunan
menyiratkan gurat senyum
mentari yang hangat
syahdu, tak lekang oleh benak hati
berpadu dalam padu
menenangkan jiwa-jiwa yang hampa
Tak ada rasa yang terucap
oh, selalu terpana

nyanyian - nyanyian kecil
melantun diantara ranting -ranting yang berderak
tarian-tarian indah
melayang-layang di udara
melantun sekan melodi di  bunga-bunga mekar
wangi, tak terjamah oleh masa
selalu begitu, sejuk tiada terkira

alam pagi ini siratan hati manusia menyambut hari,